Selasa, 06 Juni 2017

Teks Negosiasi Pengertian, Struktur, Kaidah kebahasaan, Teknik dan Contoh Teks Negosiasi


Teks Negosiasi Pengertian, Struktur, Kaidah kebahasaan, Teknik dan Contoh Teks Negosiasi
TEKS NEGOSIASI adalah Teks negosiasi ini biasanya kita temui pada pelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA. Yang akan kita bahas kali ini menegenai teks negosiasi yaitu antara lain pengertian, struktur teks, kaidah kebahasaan dan contoh teks negosiasi dan semoga materi bisa bermanfaat untuk kita semua.

Pengertian Teks Negosiasi

Menurut Sumber Wikipedia: Negosiasi Merupakan sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan.[1] Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi formal.[2]

Teks negosiasi adalah salah satu bentuk interaksi sosial antara dua belah pihak atau lebih untuk mencapai sebuah kesepakatan bersama dimana masing-masing pihak merasa menang ( diuntungkan ).

Inti dari negosiasi adalah sebuah komunikasi yang dipergunakan ketika ada perbedaan kebutuhan / kepentingan yang mengakibatkan sebuah pertentangan. Pertentangan tersebut akan dilerai dan dipecahkan dengan sebuah perundingan ( negosiasi ), dimana kedua belah pihak dapat merasa diuntungkan.

Sebuah permasalahan akan dengan mudah terselesaikan jika masing-masing pihak memberikan penawaran-penawaran yang menjadi solusi terbaik ( win solution ) dalam sebuah perundingan. Oleh karena itu, semakin pandai orang dalam berunding, maka orang itulah yang akan memenangkan perundingan tersebut.

Teks negosiasi juga bisa disebut sebagai teks yang didalamnya berisi proses untuk mencapai suatu perjanjian atau kesepakatan antara kedua belah pihak untuk memenuhi kepuasan pihak yang bersangkutan dalam elemen tertentu seperti kerjasama dan kompetisi.
Pengertian teks negosiasi diatas tentu sudah membuat sobat semua paham mengenai apa itu teks negosiasi. Ya teks ini berisi tentang interaksi dua orang atau lebih, yang memiliki kepentingan berbeda, nah untuk mencari jalan keluarnya diadakanlah negosiasi.
Teks Negosiasi Pengertian, Struktur, Kaidah kebahasaan, Teknik dan Contoh Teks Negosiasi
Teks Negosiasi Pengertian, Struktur, Kaidah kebahasaan, Teknik dan Contoh Teks Negosiasi
Untuk lebih memahami teks negosiasi, ada baiknya sobat memahami kaidah atau gambaran umum mengenai seluk beluk negosiasi berikut ini :

Ciri-Ciri Negosiasi

  • Menentukan solusi dan menjadi sarana penyelesai masalah
  • Menghasilkan kesepakatan atau perjanjian
  • Menghasilkan penyelesaian yang saling menguntungkan kedua belah pihak
  • Memprioritas atau menitikberatkan pada kepentingan bersama
  • Memiliki tujuan praktis, yaitu sebagai media penghasil kesepakatan yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang berkepentingan

Ciri Kebahasaan teks negosiasi

  • Berisi pasangan tuturan.
  • Memiliki Bahasa sopan dan santun.
  • Terdapat bahasa untuk membujuk sesuatu (ungkapan persuasif ).
  • Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.
  • Hasil kesepakatan tidak memberatkan atau merugikan dua belah pihak.

Tujuan Negosiasi

  • Memperoleh jalan keluar berupa kesepakatan antara pihak-pihak yang berkepentingan
  • Mempersatukan perbedaan pendapat yang ada antara pihak-pihak yang berkepentingan
  • Menghindari kerugian seperti memberatkan salah satu dari pihak-pihak yang berkepentingan

Struktur Negosiasi Secara Umum

Sebelum membuat teks negosiasi kita harus mengetahui beberapa struktur yang ada didalamnya. Struktur didalam teks negosiasi terdiri dari pembukaan, isi dan penutup. Berikut lebih detail penjelasan mengenai struktur tersebut.

1 Pembukaan

Biasanya pembukaan ini berisi mengenai basa basi atau pengenalan diri, salam dan sapa yang bertujuan sebagai pengiring topik.

2. Isi

Bagian isi teks negosiasi berisi mengenai inti pembahasan. Bagian isi dalam teks negosiasi ini terbagi menjadi dua yaitu penyampaian materi serta tawar-menawar dan penyelesaian masalah. Penyampaian materi isinya terkait pernyataan dan pemberitahuan mengenai masalah. Sedangkan yang disebut dengan tawar-menawar dan penyelesaian masalah adalah bagian yang berisi negosiasi atau proses penyelesaian tujuan yang berbeda hingga tercapai kesepakatan atau perjanjian.

3. Penutup
Bagian penutup ini merupakan bagian terakhir dalam teks negosiasi dan biasanya berisi tentang basa-basi yang memiliki arti. Seperti ucapan terima kasih dan lain sebagainya.

5 tahapan negosiasi yaitu:

a. Persiapan dan perencanaan
Pada tahap ini kita diharapkan bisa memutuskan apa yang kita mau dan kenapa. Pengumpulan data sangat diperlukan untuk mendukung posisi kita. Penyampaian argumen dalam mendukung posisi kita haruslah dengan bijaksana. Selain itu kita juga harus menentukan apa yang diinginkan pihak lain dan kenapa. Mengerti kemampuan kita dan pihak lain serta mengatur dan mengembangkan strategi kita dalam bernegosiasi.

b. Definisi peraturan
Menentukan garis besar dan aturan untuk bernegosiasi, siapa yang akan menjadi bagian dari negosiasi dan masalah apa yang akan kita negosiasikan. Waktu dan tempat negosiasi juga perlu kita tentukan, kapan dilakukan, berapa lama dan lokasi negosiasi.

c. Penjelasan dan pembenaran
Dalam tahap ini masing-masing pihak mengutarakan apa yang diinginkan. Kita bisa memberikan dokumentasi yang diperlukan untuk mendukung posisi kita.

d. Tawar menawar dan penyelesaian masalah
Pencarian solusi dilakukan dalam tahap ini. Kedua belah pihak diharapkan saling fokus pada masalah dan kepentingan bukan pada orang atau posisi. Pandangan kedepan diperlukan untuk mempercepat menemukan titik temu. Mengungkit-ungkit masa lalu akan memperlambat proses penyelesaian masalah. Ide yang menarik dan bervariasi bisa muncul dalam rangka menyelesaikan masalah.

e. Penutupan dan implementasi
Ini adalah tahap terakhir dari negosiasi. Segala sesuatu yang diputuskan bersama hendaknya diformalkan. Hal-hal yang musti dipastikan adalah:
• Dokumen yang sudah disepakati
• Meneliti kembali pon-poin utama untuk menghindari salah pengertian
• Uraikan dengan jelas semua ketetapan dari persetujuan
• Buatlah secara tertulis
• Kedua pihak harus membaca dan menandatangani untuk memperoleh kesepakatan atas apa yang dirundingkan

Teks Negosiasi Pengertian, Struktur, Kaidah kebahasaan, Teknik dan Contoh Teks Negosiasi

Kaidah Kebahasaan Negosiasi

Selain kita harus memperhatikan struktur teks negosiasi, dalam membuat teks ini kita juga harus memperhatikan kaidah kebahasaan negosiasi agar negosiasi bisa berjalan dengan baik. Berikut detail mengenai kaidah kebahasaan teks negosiasi secara umum.

  • Dimulai dengan argumen yang terkuat dengan didukung oleh sebuah fakta. Maksudnya adalah mulai teks negosiasi dengan sebuah teks yang benar-benar dapat dibuktikan kebenarannya agar argumen kita semakin kuat dimata pihak mitra.
  • Dalam satu waktu tidak menyajikan lebih dari tiga argument. Maksudnya adalah dalam sekali bernegosiasi sebaiknya jangan menyampaikan lebih dari tiga argument agar negosiasi tidak berbelit-belit.
  • Argumen dibagun dengan hati-hati, mengikat dan logis. Maksudnya adalah kembali pada kaidah nomor 1, mulai argument dengan sebuah kebenaran (logis/sesuai fakta) dan susun apa yang harus disampaikan dengan hati-hati agar hasil negosiasi yang diinginkan bisa tercapai.
  • Menggunakan bahasa yang sopan dan santun.
  • Memberikan pandangan, kesimpulan, dan lontaran kata seperti “tidak” bila tidak setuju dengan penjelasan yang disampaikan oleh mitra negosiasi. Maksudnya adalah selalu memberikan alasan atau lontaran kata-kata terhadap setiap keputusan yang diberikan mitra bila kita menentang atau menerima sebuah keputusan tersebut.
  • Memberikan penjabaran kembali mengenai pokok negosiasi pihak mitra sebagai tanda bahwa kita mengerti apa yang dikatakan mitra negosiasi. Maksudnya adalah selalu memberikan respon atau penjabaran yang tepat terhadap apa yang telah disampaikan oleh mitra, bila mitra negosiasi melontarkan kata-kata agar negosiasi dapat berjalan dengan baik.
  • Meminta alasan terkait persetujuan yang dilontarkan, mengapa iya dan mengapa tidak. Maksud point ke 7 ini adalah meminta mitra negosiasi untuk menjelaskan alasan terkait persetujuan yang dilontarkan.
  • Tidak menyela argumen pihak mitra tetapi mendengarkan dan mencari kelemahan. Maksudnya, bila pihak mitra sedang menyampaikan sebuah argument sebaiknya kita mendengarkan dan mencari titik yang harus digaris bawahi agar dapat menerima dan mengerti secara baik inti argument yang disampaikan sehingga setelah itu kita dapat merespon dengan sesuai.
  • Hasil kesepakatan tidak merugikan kedua belah pihak terkait. Maksudnya, kesepakatan atau hasil akhir sebuah negosiasi harus dicari sampai dapat diterima oleh kedua pihak agar tidak ada yang merasa dirugikan.

Selain di atas, berikut beberapa ciri negosiasi dilihat dari segi isinya.

Negosiasi menghasilkan kesepakatan, baik kedua belah pihak saling sepakat ataupun kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.
Tiap-tiap pihak yang bernegosiasi memperjuangkan kepentingannya masing-masing.
Negosiasi merupakan sarana untuk mencapai peneyelesaian.
Negosiasi bertujuan praktis, yaitu mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Strategi dan Teknik Negosiasi

Negosiasi meliputi mempersiapkan rencana strategis sebelum dimulainya negosiasi dan mengambil keputusan taktis yang baik selain negosiasi. Strategi negosiasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen untuk suatu pendekatan menyeluruh yang memiliki peluang besar untuk mencapai tujuan negosiator. Ada 3 (tiga) strategi negosiasi yang dapat dikembangkan yaitu:

a. Win-win strategy (strategi menang-menang)
Yaitu pendekatan bernegosiasi yang ditujukan kepada kemenangan kedua belah pihak, dengan prinsip “meminta tanpa menekan dan memberi tanpa desakan”, cara perundingan ini adalah menyelesaikan masalah yang didasari rasa saling menghormati, menghindari konflik.

b. Win-lose strategy (strategi menang kalah),
Yaitu suatu strategi negosiasi untuk memperoleh kemenangan mutlak, strategi ini berdasarkan kepada keinginan untuk mengalahkan dan merugikan orang lain.Strategi ini sering menimbul kan permasalahan. Oleh karena itu setrategi ini dianggap strategi licik.

c. Lose-lose Strategy (Strategi kalah-kalah),
Strategi ini sangat merugikan kedua belah pihak karena masing-masing hanya melampiaskan emosinya yang tidak rasional. Strategi ini tidak akan menyelesaikan masalah tetapi memperpanjang konflik, karena itu strategi ini dianjurkan untuk tidak dipergunakan.




5 Strategi Agar Negosiasi Berjalan Lancar
5 Strategi Agar Negosiasi Berjalan Lancar
  • Ketika sedang melakukan negosiasi, pastikan poin yang kamu utarakan adalah benar adanya. Jika dasarnya saja memang sudah ‘benar’, maka targetpun akan dengan mudah dicapai. Satu hal yang tidak kalah penting, buatlah diri kamu selalu tampak profesional di depan mereka. Yuk, langsung saja kita jelaskan sedikit tentang bagaimana melakukan negosiasi tanpa harus berlaku kasar:
  • Hati-Hati dengan Nada BicaramuPenelitian menemukan bahwa suara seseorang saat berbicara menentukan bagaimana pesannya dapat tersampaikan dengan baik. Dan perlu kamu ketahui, bahwa nada atau suara seseorang bahkan lebih penting jika dibandingkan dengan pesan itu sendiri.
  • Perlu kamu perhatikan, jika nada suaramu mulai meninggi, bisa jadi ada 2 kemungkinan: pertama, kamu terlalu excited tentang topik pembicaraannya. Atau yang kedua, kamu malah menggebu karena tidak setuju dengan arah topik pembicaraan. Jadi, ketika kamu merasa seperti itu, alangkah baiknya diam sejenak untuk mengatur nada bicaramu selanjutnya.
  • Hindari Kata-Kata yang Kurang MeyakinkanCalon klien kamu bisa jadi ragu terhadap kredibilitas perusahaanmu, jika pada saat negosiasi tidak berjalan lancar. Hal ini bisa saja terjadi jika saat negosiasi, kamu mengeluarkan kata hubung seperti “uhm”, “ah”, “uh” dan lain sebagainya. Selain menghilangkan kredibilitas perusahaanmu, kata-kata gumaman seperti itu juga akan merusak momen proses negosiasi yang tengah berlangsung.
  • Hasil studi mengatakan bahwa penggunaan kata sepeti itu, akan mengurangi nilai worth-to-buying produk/jasa kamu. Jadi, berhati-hatilah.
  • Lakukan risetRiset ini sangat perlu dilakukan sebelum proses negosiasi dilakukan. Selain untuk memperkuat argumen yang telah kamu miliki, riset juga dapat membantu menunjukkan betapa profesional-nya kamu dan perusahaan ketika melakukan presentasi. Dan ingat, riset ini tidak melulu tentang data. Kamu juga bisa cari tau tentang visi misi mereka, sehingga pada saat melakukan negosiasi kamu akan menyesuaikan dengan profil si calon klien.
  • Jangan Terlalu ‘Personal’Ketika si calon klien mulai menunjukkan rasa ke-tidak tertarik-an, maka kamu harus hati-hati dalam menanggapinya. Jika sudah sampai pada titik ini, biasanya mereka akan segera ingin mengakhiri sesi negosiasi. Jangan panik, berfokuslah pada hal-hal yang memang menjadi inti pembicaraan kamu dan calon klien. Fokus pada fakta yang ada, jangan ke personalitas orang tersebut ataupun diri kamu. Jika si klien berbicara di luar fokus yang ada, cobalah hindari dan kembalikan fokus pembicaraan ke arah sebenarnya. Don’t be personal talk.
  • Perhatikan Bahasa Tubuhmu Saat berbicara, baik secara sadar maupun tidak, pasti ada beberapa bagian tubuh yang mengikuti pergerakan saat kamu berbicara. Pada saat negosiasi, -dalam situasi ditolak- dapat dipastikan ekspresi wajahmu akan berubah, cobalah untuk mengontrolnya agar tidak terlalu tampak saat berbicara. Saat berbicara dengan klien, hindari memegang sesuatu seperti tas atau apapun yang dapat membuatmu semakin terlihat gugup. Jika kamu ingin menolak secara halus, cukup mengangguk dan tersenyum, cara ini merupakan cara yang paling mudah untuk penolakan pendapat. Nah, giliran kamu yang berbicara mulailah ungkapkan apa yang kamu rasakan.Ini hanyalah segelintir cara agar negosiasi yang kamu lakukan dengan calon klien dapat berjalan lancar. Apakah kamu memiliki strategi lain?


Contoh Teks Negosiasi Jual Beli

Nah setelah memahami pengertian dan struktur teks negosiasi, tidak lengkap rasanya jika kita tidak mencoba untuk membuat teks negosiasi itu sendiri. Berikut beberapa contoh teks negosiasi yang sudah saya buat untuk sobat semua.

1. Contoh Teks Negosiasi Bisnis
Contoh teks negosiasi berikut ini menceritakan tentang proses negosiasi peminjaman uang antara seorang nasabah dengan pihak bank. Berikut ini contohnya:
Pegawai Bank: “Selamat pagi pak, silahkan duduk, ada yang bisa kami bantu?”
Nasabah: “Selamat pagi bu. Ya, terimakasih.”
Nasabah: “Begini bu, saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang untuk usaha ikan lele saya.”
Pegawai Bank: “Maaf, bisa saya lihat proposalnya?”
Nasabah: “Ini bu, silahkan.”
Pegawai bank: “Sebenarnya, proposal bapak ini sangat bagus, tidak ada masalah. Cuma kami dari
pihak bank tidak bisa memenuhi permintaan dana sebesar 500 juta.”
Nasabah: “Jadi, kira-kira pihak bank mampu memberikan berapa bu?”
Pegawai Bank: “Setelah saya hitung, kami hanya menyanggupi sampai 300 juta pak, dengan bunga 4 %.”
Nasabah: “Tidak bisa ditambah lagi bu? Usaha ini sebenarnya sangat sukses, pesanan ikan lele ke kami dari seluruh Indonesia.”
Nasabah: “Dana ini rencananya akan kami gunakan untuk menambah kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan ikan lele tersebut”
Pegawai Bank: “Tunggu dulu pak, saya hitung ulang dulu”
Pegawai Bank: “Yah, sepertinya kami sanggup memberikan 350 juta”.
Nasabah: “Wah, apakah tidak bisa dinaikin lagi bu? Gimana kalau 400 juta?”
Pegawai Bank: “Maaf pak, hanya segitu yang bisa kami sanggupi.”
Nasabah: “Iya deh bu, tidak apa-apa, saya setuju.”

2. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli:
Contoh berikut ini memperlihatkan proses negosiasi yang terjadi antara penjual dan pembeli tentang harga dari suatu gitar. Berikut ini contohnya:
Pembeli: “Bu saya mau beli gitar ini, berapa harganya?”
Penjual: “Kalau gitar yang itu harganya 750 ribu nak.”
Pembeli: “Harganya boleh kurang nggak bu?”
Penjual: “Hmmm, boleh. Mau nawar berapa nak?”
Pembeli: “600 ribu aja bu, gimana?”
Penjual: “Wah, harga segitu rasanya tidak bisa nak.”
Pembeli: “Kalau 625 ribu?”
Penjual: “Naikin dikit nak, 650 ribu ibu lepas gitar ini.”
Pembeli: “Iya deh bu, saya setuju, ini uangnya”

3. Contoh Teks Negosiasi di Sekolah
Contoh teks negosiasi berikut ini terjadi dilingkungan sekolah. Isinya tentang dialog negosiasi yang terjadi antara wali kelas dan ketua kelas tentang rencana kegiatan study wisata. Berikut ini contohnya:
Wali Kelas  : “Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Tanjung Bira, apakah semua temanmu setuju?”
Ketua Kelas : “Saya sudah berbicara dengan teman-teman bu, cuma ada usulan study wisatanya ke Pantai Marina aja bu.”
Wali Kelas    : “Wah, kenapa bisa begitu?”
Ketua Kelas  : “Kalau Tanjung Bira sekolah kita sudah sangat sering berkunjung ke sana bu. 
Sedangkan, Pantai Marina belum pernah sama sekali.”
Wali Kelas    : “Tapi anto, ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah menyetujuinya”
Ketua Kelas : “Iya bu, tapi sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut jika study wisata itu dilaksanakan di Tanjung Biara.”
Wali Kelas     : “Aduh, jadi gimana yah, padahal ibu sudah mempersiapkan semuanya.”
Ketua Kelas  : “Begini saja bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan menceritakan rencana ini.”
Wali Kelas  : “Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke ibu hasilnya”.
Ketua Kelas    : “Baik bu.”

4. Contoh Teks Negosiasi Kehidupan Sehari-hari

Untuk contoh teks negosiasi berikut sering kali terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yakni negosiasi sewa becak antara calon penumpang dengan abang tukang becak. Berikut ini contohnya:
Calon Penumpang : “Bang, ke Pasar Baru berapa?”
Tukang Becak       : “10 ribu, mbak.”
Calon Penumpang : “Yah, kok mahal amat bang, 5 ribu aja.”
Tukang Becak       : “Aduh, kemurahan mbak, pasar baru kan jauh”
Calon Penumpang : “Iya deh, saya tambah jadi 7 ribu, gimana?”
Tukang Becak       : “Naikin dikit bu, jadi 8 ribu”
Calon Penumpang : “Baiklah bang, saya setuju, antar saya ke pasar baru.”

5. Contoh Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga

Contoh teks negosiasi berikut ini terjadi dilingkungan keluarga. Berikut ini contohnya:
Anak: “Ayah, setelah lulus nanti saya mau sekolah di SMA.”
Ayah: “Kenapa di SMA nak? Padahal, ayah ingin kamu sekolah di SMK.”
Anak: “Kok di SMK? Kenapa memangnya ayah ingin saya sekolah di sana?”
Ayah: “Begini nak, di SMK itu lulusannya bisa langsung terjun di dunia kerja.”
Anak: “Ohhh, gitu yah, iya deh saya setuju.”
Ayah: “Baguslah kalau kamu setuju.”

SUMBER:
By fardhin -  August 9, 2016 48450 1
Share on Facebook Tweet on Twitter  
http://www.jurnalkompi.com/materi-bahasa-indonesia/teks-negosiasi-pengertian-struktur-kaidah-kebahasaan-teknik-dan-contoh-teks-negosiasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian Ringkasan, Rangkuman, Ikhtisar, dan Sinopsis

Pengertian Ringkasan, Rangkuman, Ikhtisar, dan Sinopsis Kita sering mendengar kata ringkasan, rangkuman ikhtisar dan sinopsis. Pernahk...