Rabu, 14 Juni 2017

Pengertian Ringkasan, Rangkuman, Ikhtisar, dan Sinopsis

Pengertian Ringkasan, Rangkuman, Ikhtisar, dan Sinopsis

Kita sering mendengar kata ringkasan, rangkuman ikhtisar dan sinopsis. Pernahkan terfikir apa persamaan dan perbedaan antara semua kata tersebut?
1. Ringkasan
   Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasr dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.

   Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.


Ciri-ciri ringkasan:
Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
Kerangka dasr masih tampak jelas
Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
Tujuannya untuk  memangkas gagasan.

2. Rangkuman
   Rangkuman Adalah ekstrak dari suatu tulisan, berita atau sesuatu pembahasan, sehingga bisa menyimpulkan dengan singkat suatu tulisan, berita atau pembahasan tersebut.

   Rangkuman menurut Djuharni, 2001 Rangkuman merupakan hasil kegiatan merangkum. Rangkuman dapat di artikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya. Rangkuman dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok – pokok penbicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok – pokoknya saja.

3. Ikhtisar
   Pada dasarnya sama dengan ringkasan dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil betuk kecil dari suatu karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil inti dia bebas mengambil kata-kata, asal tetap menunjukan inti dari bacaan tersebut.

Ciri- ciri ikhtisar:
Tidak mempertahnkan urutan gagasan
Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.
Tujuannya untuk mengambil inti.


4. Sinopsis
Pengertian pertama: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Sinopsis adalah ikhtisar yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar synopsis itu.
Pengertian Kedua  : Sinopsis adalah ringkasan cerita dari sebuah novel. jika kalian ingin membuat sinopsis, jangan lupa tentukan dulu Tema, Latar, Alur, dan Penokohannya..
Tema                      : gagasan pokok, pokok cerita
Latar                      : tempat dan waktu terjadinya peristiwa    
Alur                       : jalan cerita
penokohan            : pelaku cerita

Sumber: http://syafruddin41.blogspot.sg/2013/02/pengertian-ringkasan-rangkuman-ikhtisar.html

RINGKASAN
A.       Pengertian Ringkasan
Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.

Ciri-ciri ringkasan:
1.    Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
2.    Kerangka dasr masih tampak jelas
3.    Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
4.    Tujuannya untuk  memangkas gagasan.
B.       Cara Membuat Ringkasan
Ada beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan teratur, yaitu sebagai berikut:
1.       Membaca Naskah Asli
Langkah pertama dalam pembuatan ringkasan adalah membaca naskah asli satu atau dua kali    untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang serta sudut pandangnya.
2.       Mencatat Gagasan Utama
  Setelah penulis menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandang pengarang asli, maka langkah selanjutnya adalah mencatat semua gagasan utama atau gagasan yang penting.
3.       Mengadakan Reproduksi
Dengan menggunakan catatan-catatan yang diperoleh pada langkah kedua dan kesan umum yang diperoleh pada langkah pertama, maka penulis sudah siap untuk membuat ringkasan. Yang harus diperhatikan oleh penulis adalah ia harus menyusun kalimat-kalimat baru, merangkai semua gagasan kedalam suatu wacana yang jelas dan dapat diterima oleh akal sehat.
4.       Ketentuan Tambahan
Disamping ketiga langkah diatas, masih ada beberapa ketentuan tambahan yang perlu diperhatikan dalam menyusun ringkasan, yaitu:
·      Sebaiknya menggunakan kalimat majemuk.
·      Bila mungkin, ringkaslah kalimat menjadi frasa, dan frasa menjadi kata.
·      Jumlah alinea tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yamg dimasukkan kedalam ringkasan.
·      Bila mungkin, semua kata keterangan atau kata sifat dibuang.
·     Pertahankan susunan gagasan asli, serta ringkaslah gagasan itu dalam urutan seperti urutan naskah asli.
·     Untuk membedakan ringkasan atas tulisan biasa dan sebuah pidato atau ceramah yang menggunakan sudut pandang Orang Pertama Tunggal atau Jamak, maka rinkasan pidato itu harus ditulis dengan sudut pandang Orang Ketiga.
·     Biasanya untuk suatu ringkasan ditentukan panjang ringkasan finalnya.
C.       Contoh Ringkasan
           BUKU : CAPUNG
Judul Buku            : MENGENAL CAPUNG
Penulis                   : Shanti Susanti
Penerbit                  : Puslitbang Biologi – LIPI
Tahun penerbit       : 1998
Ringkasan              :
       Capung adalah binatang yang menarik, memiliki 4 sayap, kepala besar, antenna, toraks yang kuat dan kaki yang sempurna. Mata capung sangat besar disebut mata majemuk, terdiri dari ommatidium. Dengan ini dia bisa melihat ke segala arah dan mendektesi gerakan yang jauhnya lebih dari 10 meter. Dan kakinya sangat kuat jadi diggunakan untuk hinggap di suatu tempat, bukan untuk berjalan.
       Capung hidup seluruh dunia, paling banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia. Di Indonesia terdapat sekitar 750 jenis capung. Capung juga dapat hidup di pengunungan tinggi dan kawasan kutub utara.
       Capung menghabiskan sebagian hidupnya sebagai nimfa (sepasin) yang sangat bergantung pada perairan  seperti sungai, sawah, danau, kolam, atau rawa.
       Capung mengalami daur hidupnya sebanyak tiga tahap, yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Daur ini termasuk metamorfosis tidak lengkap. Nimfa terkenal dengan pemangsa yang ganas di dalam air dan bernafas dengan insang. Pada waktuknya selama lima tahun nimfa naik ke atas permukaan, memanjat tumbuhan dan berubah menjadi capung dewasa.
       Telur capung ada yang panjang dan bulat, telurnya terdapt sebuah lubang untuk dimasuki sperma sebelum ditaruh oleh induknya. Selama 1-3 minggu telur akan menetas. Selain itu telur dapat sebagai makanan ikan besar.
       Perilaku menarik capung, capung kawin dengan cara yang aneh. Capung akan melakukan perkawinan dengan terbang, dengan menggunakan ekornya capung jantan akan mencengkram bagian kepala betina, lalu betina membengkokkan ujung perutnya menuju alat kelamin jantan yang sudah tersi sperma. Dan capung memiliki kebiasaan  untuk berjemur.
       Manfaat capung bagi kehidupan manusia ada banyak salah satunya adalah. Capung sebagai inspirasi para seniman lukis,perancang mode, penulis puisi dan lagu. Dapat juga sebagai makanan perangsang, sebagai obat, dan digunakan untuk menghentikan kebiasaan mengompol pada anak- anak dengan cara si capung menggelitik pusar anak tersebut. Capung dapat juga sebagai pembasmi binatang kecil yang berbahaya sepertijentik- jentik nyamuk.
Capung merupakan binatang yang akan punah karena habitat yang rusak karena ulah manusia. Oleh sebab itu, capung harus dilestarikan. Dengan cara tidak menangkapnya, dimakn atau dimainkan, juga harus dilestarikan tempat tinggalnya/ habitat.



IKHTISAR
A.      Pengertian Ikhtisar
Pada dasarnya sama dengan ringkasan dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil betuk kecil dari suatu karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil inti dia bebas mengambil kata-kata, asal tetap menunjukan inti dari bacaan tersebut.
Ciri- ciri ikhtisar :
1.   Tidak mempertahnkan urutan gagasan
2.   Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.
3.   Tujuannya untuk mengambil inti.
B.       Langkah-langkah Membuat Ikhtisar
Langkah-langkah Membuat Ikhtisaridak jauh berbebeda dengan Rangkuman, yaitu sebagai berikut:
1. Membaca Naskah Asli
Langkah pertama dalam pembuatan ringkasan adalah membaca naskah asli satu atau dua kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang serta sudut pandangnya.
2. Mencatat Gagasan Utama
 Setelah penulis menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandang pengarang asli, maka langkah selanjutnya adalah mencatat semua gagasan utama atau gagasan yang penting.
3. Mengadakan Reproduksi
Dengan menggunakan catatan-catatan yang diperoleh pada langkah kedua dan kesan umum yang diperoleh pada langkah pertama, maka penulis sudah siap untuk membuat ringkasan. Yang harus diperhatikan oleh penulis adalah ia harus menyusun kalimat-kalimat baru, merangkai semua gagasan kedalam suatu wacana yang jelas dan dapat diterima oleh akal sehat.
4. Ketentuan Tambahan
Disamping ketiga langkah diatas, masih ada beberapa ketentuan tambahan yang perlu diperhatikan dalam menyusun ringkasan, yaitu:

  •          Sebaiknya menggunakan kalimat majemuk.
  •          Bila mungkin, ringkaslah kalimat menjadi frasa, dan frasa menjadi kata.
  •          Jumlah alinea tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang dimasukkan kedalam ringkasan.

·         Bila mungkin, semua kata keterangan atau kata sifat dibuang.
·         Pertahankan susunan gagasan asli, serta ringkaslah gagasan itu dalam urutan seperti urutan naskah asli.
·         Untuk membedakan ringkasan atas tulisan biasa dan sebuah pidato atau ceramah yang menggunakan sudut pandang Orang Pertama Tunggal atau Jamak, maka rinkasan pidato itu harus ditulis dengan sudut pandang Orang Ketiga.
·         Biasanya untuk suatu ringkasan ditentukan panjang ringkasan finalnya.
C.  Contoh Ikhtisar
           BUKU : CAPUNG
Judul Buku              : MENGENAL CAPUNG
Penulis                      : Shanti Susanti
Penerbit                     : Puslitbang Biologi – LIPI
Tahun penerbit          : 1998
Ringkasan                 :
       Capung adalah binatang yang menarik, memiliki 4 sayap, kepala besar, antenna, toraks yang kuat dan kaki yang sempurna. Mata capung sangat besar disebut mata majemuk, terdiri dari ommatidium. Dengan ini dia bisa melihat ke segala arah dan mendektesi gerakan yang jauhnya lebih dari 10 meter. Dan kakinya sangat kuat jadi diggunakan untuk hinggap di suatu tempat, bukan untuk berjalan.
       Capung hidup seluruh dunia, paling banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia. Di Indonesia terdapat sekitar 750 jenis capung. Capung juga dapat hidup di pengunungan tinggi dan kawasan kutub utara.
       Capung menghabiskan sebagian hidupnya sebagai nimfa (sepasin) yang sangat bergantung pada perairan  seperti sungai, sawah, danau, kolam, atau rawa.
       Capung mengalami daur hidupnya sebanyak tiga tahap, yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Daur ini termasuk metamorfosis tidak lengkap. Nimfa terkenal dengan pemangsa yang ganas di dalam air dan bernafas dengan insang. Pada waktuknya selama lima tahun nimfa naik ke atas permukaan, memanjat tumbuhan dan berubah menjadi capung dewasa.
       Telur capung ada yang panjang dan bulat, telurnya terdapt sebuah lubang untuk dimasuki sperma sebelum ditaruh oleh induknya. Selama 1-3 minggu telur akan menetas. Selain itu telur dapat sebagai makanan ikan besar.
       Perilaku menarik capung, capung kawin dengan cara yang aneh. Capung akan melakukan perkawinan dengan terbang, dengan menggunakan ekornya capung jantan akan mencengkram bagian kepala betina, lalu betina membengkokkan ujung perutnya menuju alat kelamin jantan yang sudah tersi sperma. Dan capung memiliki kebiasaan  untuk berjemur.
       Manfaat capung bagi kehidupan manusia ada banyak salah satunya adalah. Capung sebagai inspirasi para seniman lukis,perancang mode, penulis puisi dan lagu. Dapat juga sebagai makanan perangsang, sebagai obat, dan digunakan untuk menghentikan kebiasaan mengompol pada anak- anak dengan cara si capung menggelitik pusar anak tersebut. Capung dapat juga sebagai pembasmi binatang kecil yang berbahaya sepertijentik- jentik nyamuk.
       Capung merupakan binatang yang akan punah karena habitat yang rusak karena ulah manusia. Oleh sebab itu, capung harus dilestarikan. Dengan cara tidak menangkapnya, dimakn atau dimainkan, juga harus dilestarikan tempat tinggalnya/ habitat.
DAFTAR PUSTAKA

Farahanin (2012). langkah-langkah membuat ringkasan bacaan. From http://farahanin19.blogspot.com/2012/08/langkah-langkah-membuat-ringkasan-bacaan.html

Selasa, 13 Juni 2017

Pengertian Teks Anekdot, Ciri – ciri, Jenis, Struktur, dan Contohnya

Pengertian Teks Anekdot, Ciri – ciri, Jenis, Struktur, dan Contohnya



1. Pengertian Teks Anekdot

Anekdot adalah sebuah cerita singkat yang lucu dan menghibur yang mungkin merupakan pengalaman dari seseorang. Teks Anekdot bertujuan untung menghibur pembacanya. Teks Anekdot tidak hanya berisi tentang peristiwa – peristiwa menarik, konyol dan menjengkelkan, melainkan juga berisi tentang ungkapan suatu kebenaran yang lebih umum.

2. Ciri – ciri Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki ciri – ciri, yaitu

Lebih dekat dengan perumpamaan tentang dongeng
Menampilkan karakter hewan dan figur manusia pada umumnya dan sering terhubung dengan realitas, meskipun perumpamaan dan anekdot tentu berbeda dalam kekhususan sejarah mereka

3. Jenis – jenis Teks Anekdot

Jenis-jenis Teks Anekdot ada 2 macam yaitu lisan dan teks.

1. Teks Anekdot Lisan, contohnya :

KUDIS              : KUrang DISiplin
ASMA               : Asal Mengisi Absen
TBC                   : Tidak Bisa Computer
KRAM               : Kurang teRAMpil
ASAM URAT    : Asal Sampai Kantor, terus URing-uringan Atau Tidur.
GINJAL             : Gaji Ingin Naik tapi kerJAnya Lambat
PUCAT              : PUlang CePAT

2. Anekdot Teks, contohnya :

Pengemis & Manager
(Anekdot dari sumber Anonim)
Manager : Pak, cape ya abis ngemis? Laper ya pak..?
Pengemis : Biasa aja tuh, hari ini saya udh makan 3x koq
Manager : Loh..? uangnya cuman buat makan bapak doank? Anak dan istri di rumah makan apa?
Pengemis : Kayak org susah aja..! Td pagi saya sekeluarga abis ngerayain ultah anak saya yg kelima di Mc. Donald bareng guru2 & tmn2 sekolahnya. Siang ini istri dan anak saya barusan       BBM saya, mrk lg makan di Pizza HUT tau!
Manager sampai kebingungan dan berkata : “Emank bapak ngemis 1 hari dapet brp..?”
Pengemis : Nih ya.. Saya kasi tau..!! Saya ngemis dari jam 07.00-17.00. Lampu merah atau hijau waktunya 60 detik. Setiap 60 detik paling nggak saya bisa dapet Rp 2.000. 1 jam = 60 kali lampu merah Hijau, berarti 60 x 2.000 = 120.000 /jam 1 hari saya kerja 10 jam, 1 jam buat istirahat jadi 9 jam. 9 jam x 120.000 = 1.080.000/hari. 1 bulan saya kerja 26 hari.26 hari x 1.080.000 = 28.080.000/bulan
Manager sampai kaget dan bengong mendengar cerita pengemis itu
Pengemis berkata : Emang mas jadi manager, gaji per bulannya brp..?
Manager : 6.000.000
Pengemis               : Ijazah..?
Manager                   : S-2

4. Struktur Teks Anekdot

Teks Anekdot memiliki 5 struktur, diantaranya

Abstraksi, adalah bagian awal paragraf yang berfungsi memberikan gambaran tentang isi teks. Biasanya menunjukkan hak yang unik
Orientasi, adalah bagian yang menunjukkan awal cerita atau latar belakang peristiwa itu terjadi
Krisis, adalah bagian dimana hal yang menarik ataupun hal yang tidak biasa terjadi pada tokoh cerita
Reaksi, adalah bagian bagaimana cara penulis atau tokoh cerita menyelesaikan masalah pada bagian krisis
Koda, adalah bagian dari akhir cerita. Bagian ini dapat berisi kesimpilan mengenai kejadian yang terjadi pada tokoh cerita
Kata kunci :

Abstraksi   : Pembukaan/gambaran umum
Orientasi   : Latar belakang peristiwa
Krisis         : Masalah
Reaksi       : Penyelesaian masalah
Koda         : Kesimpulan


5. Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya

Presiden dan Burung Beo

Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.

Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”

Presiden 2: “Hebat-hebat!”

“Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.

“Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.

“Salah”.

“Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.

“Salah”.

“Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.

“Salah”.

“Loh … jadi gimana donk?”.

“Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.

“Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang    bego!”.

Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.

“Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

Struktur

Abstraksi : Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.

Orientasi :  Suasananya cukup mengherankan.

Krisis    : “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.

Reaksi    : “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.

Koda      :  “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

Sumber :  https://sabariman152.wordpress.com/2014/10/16/pengertian-teks-anekdot-ciri-ciri-jenis-struktur-dan-contohnya/


Perbedaan Teks Anekdot dengan Stand Up Comedy/Teks Humor

Rangkuman

Berdasarkan materi yang telah Anda pelajari dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tes anekdot dan teks humor memiliki persamaan dan perbedaan.
Persamaan atau perbedaan teks anekdot dan teks humor tersebut sangat tergantung pada isi teks yang dibaca.
Untuk menentukan persamaan dan perbedaan teks anekdot dan teks humor, Anda harus membaca teks tersebut dengan saksama dan mencatat hal-hal pokok.
Untuk menentukan persamaan dan perbedaan teks anekdot dan teks humor Anda dapat mencermatinya dari judul, tujuan, struktur teksnya, ciri bahasa, dan isi teks.

Agar lebih memahami perbandingan teks anekdot dan teks humor, Anda dapat menyaksikan beberapa tanyangan video. Untuk memahami anekdot, Anda dapat menyaksikan:

Video BANG ONE - PEJUANG di:
http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=AwRBA6nRJmA

atau Sentilan Sentilun di:
http://www.youtube.com/watch?v=G0A22pM12KM&feature=player_detailpage

Untuk memahami humor, Anda dapat menyaksikan video Stand Up Comedy di: http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=JLQCG2g2wv8,

WARUNG KOPI ( WARKOP ) Dono - Kasino ￿ Indro di: http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=a5jEm0pt-os,

Ludruk Humor Kirun di: http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=bO-c_nUJ49w

https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=22&idmateri=171&mnu=Rangkuman1

Selasa, 06 Juni 2017

Pengertian Deskripsi, Narasi dan Eksposisi Menurut Ahli Sastra

Pengertian Deskripsi, Narasi dan Eksposisi Menurut Ahli Sastra



Pengertian Deskripsi, Narasi Dan Eksposisi Menurut Ahli Sastra – Deskripsi adalah salah satu kaedah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat dinyatakan dengan jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dipahami oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendiri.

Dalam keilmuan, deskripsi diperlukan agar peneliti tidak melupakan pengalamannya dan pengalaman yang dapat dibandingkan dengan pengalaman peneliti lain, sehingga mudah untuk melakukan pemeriksaan dan pengawasan dari deskripsi.


Paragraf Narasi, Deskripsi, Eksposisi
Dalam gambaran umum menegaskan sesuatu, seperti apa yang tampak, bagaimana kedengarannya, bagaimana rasanya, dan sebagainya. Deskripsi rinci dibuat dan digunakan dalam disiplin ilmu sebagai istilah teknik.

Ketika data yang dikumpulkan, deskripsi, analisis dan kesimpulan disajikan dalam angka maka disebut penelitian kuantitatif. Sebaliknya, jika data, keterangan, dan analisis kesimpulan yang disajikan dalam deskripsi kata-kata yang disebut penelitian kualitatif.

Menulis deskripsi adalah menulis yang bertujuan untuk menjelaskan secara detail sebuah objek tanpa pengaruh pada pendapat penulis berpendapat dalam deskripsi tsb (andy the gunnerz)



Pengertian Narasi
Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijelaskan dalam urutan awal, tengah, dan akhir.

Jenis Narasi
a. Narasi informatif

Narasi informatif adalah narasi yang memiliki tujuan memberikan informasi yang tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan cerita seseorang.

b. Narasi Ekspositorik

Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki tujuan memberikan informasi yang tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan cerita seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya.

Pelaku akan menemukan biasanya, satu orang. Pelaku mengatakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir hidupnya. Karangan narasi ditandai dengan eksposisi, ketentuan eksposisi, juga berlaku dalam menulis narasi ekspositprik.

Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta, tidak termasuk unsursugestif atau bersikap objektif.

c. Narasi Artistik

Narasi artistik adalah narasi yang bertujuan untuk memberikan tujuan tertentu, menyampaikan mandat terselubung kepada pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta, tidak termasuk unsur sugestif atau bersikap objektif.

d. Narasi Sugestif

Narasi sugestif adalah narasi yang bertujuan untuk memberikan tujuan tertentu, menyampaikan mandat terselubung kepada pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.



Ciri – Ciri

Menurut Gorys Keraf (2000: 136)

Mengutamakan tindakan atau perbuatan.
Diatur dalam urutan waktu.
Mencoba untuk menjawab pertanyaan “apa yang terjadi?”
Ada konfiks.
Narasi dibangun oleh alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, fitur narasi yang lebih lengkap diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut :

Dalam bentuk cerita tentang kejadian atau pengalaman penulis.
Peristiwa atau kejadian yang disajikan dalam bentuk peristiwa yang sebenarnya terjadi, bisa imajinasi belaka atau kombinasi keduanya.
Konfiks berbasis, karena tanpa konfiks biasanya tidak menarik sebuah narasi.
Memiliki nilai estetika.
Menekankan susunan kronologis.
Ciri yang dinyatakan Keraf mempunyai kesamaan dengan Semi Atar, narasi yang memiliki karakteristik yang berisi cerita, menekankan urutan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Bedanya, Keraf lebih memilih menyoroti karakteristik pelaku.

Tujuan
Tujuan fundamental menulis karangan naratif adalah :

Ingin memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan.
Memberi Pengalaman estetika kepada pembaca.
Langkah-langkah untuk menulis sebuah naratif

Pertama, Anda memutuskan tema dan pesan yang akan disampaikan.
Mengatur sasaran pembaca .
Desain peristiwa utama yang ditampilkan dalam bentuk skema alur.
Untuk peristiwa utama di awal, kemajuan, dan akhir cerita.
Rincian peristiwa utama dalam bagian peristiwa sebagai pendukung cerita.
Mengatur Tokoh dan karakter (perwatakan), latar belakang, serta sudut pandang
Memahami aturan tanda baca dalam kalimat.
Pengertian Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan rasa gaya yang singkat, akurat, dan padat.

Contoh eksposisi adalah artikel berita di koran dan petunjuk penggunaan.

Poin-poin penting dalam paragraf / karangan eksposisi

Contoh topik :

Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis tentang bagaimana sebuah  peristiwa terjadi, dan sebagainya.
Sebuah tujuan analisis atau penafsiran objektif dari serangkaian fakta.
Fakta-fakta tentang seseorang yang berpegang teguh kepada sebuah pendirian.
Contoh urutan analisis :

Urutan kronologis / proses, biasanya menggambarkan proses, yang memberikan penjelasan tentang cara kerja sesuatu atau terjadinya suatu peristiwa.
Urutan fungsional.
Urutan atau analisis sebab akibat.
Sebuah analisis komparatif (Analisis perbandingan).
Langkah-langkah penulisan :

Menentukan tema
Menentukan tujuan Karangan
Memilih data yang sesuai dengan tema
Membuat kerangka karangan
Mengembangkan kerangka menjadi sebuah karangan
Langkah-langkah Menyusun Paragraf Proses Pola pengembangan eksposisi karangan dapat bervariasi, termasuk pola pengembangan proses. Paragraf Proses untuk menyertakan jawaban atas pertanyaan tentang bagaimana carakerjanya, bagaimana melakukannya hal itu (membuat hal ini), bagaimana barang itu disusun, bagaimana hal itu terjadi.

Berikut langkah-langkah penulisannya :

Penulis harus mengetahui rincian secara menyeluruh.
Membagi rincian atas tahap tahap kejadiannya. Jika tahapan peristiwa ini berlangsung di waktu yang berbeda, penulis harus memisahkan dan diurutkan secara kronologis.


Sumber : http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-deskripsi-narasi-dan-eksposisi-menurut-ahli-sastra/

Teks Negosiasi Pengertian, Struktur, Kaidah kebahasaan, Teknik dan Contoh Teks Negosiasi


Teks Negosiasi Pengertian, Struktur, Kaidah kebahasaan, Teknik dan Contoh Teks Negosiasi
TEKS NEGOSIASI adalah Teks negosiasi ini biasanya kita temui pada pelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA. Yang akan kita bahas kali ini menegenai teks negosiasi yaitu antara lain pengertian, struktur teks, kaidah kebahasaan dan contoh teks negosiasi dan semoga materi bisa bermanfaat untuk kita semua.

Pengertian Teks Negosiasi

Menurut Sumber Wikipedia: Negosiasi Merupakan sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan.[1] Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi formal.[2]

Teks negosiasi adalah salah satu bentuk interaksi sosial antara dua belah pihak atau lebih untuk mencapai sebuah kesepakatan bersama dimana masing-masing pihak merasa menang ( diuntungkan ).

Inti dari negosiasi adalah sebuah komunikasi yang dipergunakan ketika ada perbedaan kebutuhan / kepentingan yang mengakibatkan sebuah pertentangan. Pertentangan tersebut akan dilerai dan dipecahkan dengan sebuah perundingan ( negosiasi ), dimana kedua belah pihak dapat merasa diuntungkan.

Sebuah permasalahan akan dengan mudah terselesaikan jika masing-masing pihak memberikan penawaran-penawaran yang menjadi solusi terbaik ( win solution ) dalam sebuah perundingan. Oleh karena itu, semakin pandai orang dalam berunding, maka orang itulah yang akan memenangkan perundingan tersebut.

Teks negosiasi juga bisa disebut sebagai teks yang didalamnya berisi proses untuk mencapai suatu perjanjian atau kesepakatan antara kedua belah pihak untuk memenuhi kepuasan pihak yang bersangkutan dalam elemen tertentu seperti kerjasama dan kompetisi.
Pengertian teks negosiasi diatas tentu sudah membuat sobat semua paham mengenai apa itu teks negosiasi. Ya teks ini berisi tentang interaksi dua orang atau lebih, yang memiliki kepentingan berbeda, nah untuk mencari jalan keluarnya diadakanlah negosiasi.
Teks Negosiasi Pengertian, Struktur, Kaidah kebahasaan, Teknik dan Contoh Teks Negosiasi
Teks Negosiasi Pengertian, Struktur, Kaidah kebahasaan, Teknik dan Contoh Teks Negosiasi
Untuk lebih memahami teks negosiasi, ada baiknya sobat memahami kaidah atau gambaran umum mengenai seluk beluk negosiasi berikut ini :

Ciri-Ciri Negosiasi

  • Menentukan solusi dan menjadi sarana penyelesai masalah
  • Menghasilkan kesepakatan atau perjanjian
  • Menghasilkan penyelesaian yang saling menguntungkan kedua belah pihak
  • Memprioritas atau menitikberatkan pada kepentingan bersama
  • Memiliki tujuan praktis, yaitu sebagai media penghasil kesepakatan yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang berkepentingan

Ciri Kebahasaan teks negosiasi

  • Berisi pasangan tuturan.
  • Memiliki Bahasa sopan dan santun.
  • Terdapat bahasa untuk membujuk sesuatu (ungkapan persuasif ).
  • Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.
  • Hasil kesepakatan tidak memberatkan atau merugikan dua belah pihak.

Tujuan Negosiasi

  • Memperoleh jalan keluar berupa kesepakatan antara pihak-pihak yang berkepentingan
  • Mempersatukan perbedaan pendapat yang ada antara pihak-pihak yang berkepentingan
  • Menghindari kerugian seperti memberatkan salah satu dari pihak-pihak yang berkepentingan

Struktur Negosiasi Secara Umum

Sebelum membuat teks negosiasi kita harus mengetahui beberapa struktur yang ada didalamnya. Struktur didalam teks negosiasi terdiri dari pembukaan, isi dan penutup. Berikut lebih detail penjelasan mengenai struktur tersebut.

1 Pembukaan

Biasanya pembukaan ini berisi mengenai basa basi atau pengenalan diri, salam dan sapa yang bertujuan sebagai pengiring topik.

2. Isi

Bagian isi teks negosiasi berisi mengenai inti pembahasan. Bagian isi dalam teks negosiasi ini terbagi menjadi dua yaitu penyampaian materi serta tawar-menawar dan penyelesaian masalah. Penyampaian materi isinya terkait pernyataan dan pemberitahuan mengenai masalah. Sedangkan yang disebut dengan tawar-menawar dan penyelesaian masalah adalah bagian yang berisi negosiasi atau proses penyelesaian tujuan yang berbeda hingga tercapai kesepakatan atau perjanjian.

3. Penutup
Bagian penutup ini merupakan bagian terakhir dalam teks negosiasi dan biasanya berisi tentang basa-basi yang memiliki arti. Seperti ucapan terima kasih dan lain sebagainya.

5 tahapan negosiasi yaitu:

a. Persiapan dan perencanaan
Pada tahap ini kita diharapkan bisa memutuskan apa yang kita mau dan kenapa. Pengumpulan data sangat diperlukan untuk mendukung posisi kita. Penyampaian argumen dalam mendukung posisi kita haruslah dengan bijaksana. Selain itu kita juga harus menentukan apa yang diinginkan pihak lain dan kenapa. Mengerti kemampuan kita dan pihak lain serta mengatur dan mengembangkan strategi kita dalam bernegosiasi.

b. Definisi peraturan
Menentukan garis besar dan aturan untuk bernegosiasi, siapa yang akan menjadi bagian dari negosiasi dan masalah apa yang akan kita negosiasikan. Waktu dan tempat negosiasi juga perlu kita tentukan, kapan dilakukan, berapa lama dan lokasi negosiasi.

c. Penjelasan dan pembenaran
Dalam tahap ini masing-masing pihak mengutarakan apa yang diinginkan. Kita bisa memberikan dokumentasi yang diperlukan untuk mendukung posisi kita.

d. Tawar menawar dan penyelesaian masalah
Pencarian solusi dilakukan dalam tahap ini. Kedua belah pihak diharapkan saling fokus pada masalah dan kepentingan bukan pada orang atau posisi. Pandangan kedepan diperlukan untuk mempercepat menemukan titik temu. Mengungkit-ungkit masa lalu akan memperlambat proses penyelesaian masalah. Ide yang menarik dan bervariasi bisa muncul dalam rangka menyelesaikan masalah.

e. Penutupan dan implementasi
Ini adalah tahap terakhir dari negosiasi. Segala sesuatu yang diputuskan bersama hendaknya diformalkan. Hal-hal yang musti dipastikan adalah:
• Dokumen yang sudah disepakati
• Meneliti kembali pon-poin utama untuk menghindari salah pengertian
• Uraikan dengan jelas semua ketetapan dari persetujuan
• Buatlah secara tertulis
• Kedua pihak harus membaca dan menandatangani untuk memperoleh kesepakatan atas apa yang dirundingkan

Teks Negosiasi Pengertian, Struktur, Kaidah kebahasaan, Teknik dan Contoh Teks Negosiasi

Kaidah Kebahasaan Negosiasi

Selain kita harus memperhatikan struktur teks negosiasi, dalam membuat teks ini kita juga harus memperhatikan kaidah kebahasaan negosiasi agar negosiasi bisa berjalan dengan baik. Berikut detail mengenai kaidah kebahasaan teks negosiasi secara umum.

  • Dimulai dengan argumen yang terkuat dengan didukung oleh sebuah fakta. Maksudnya adalah mulai teks negosiasi dengan sebuah teks yang benar-benar dapat dibuktikan kebenarannya agar argumen kita semakin kuat dimata pihak mitra.
  • Dalam satu waktu tidak menyajikan lebih dari tiga argument. Maksudnya adalah dalam sekali bernegosiasi sebaiknya jangan menyampaikan lebih dari tiga argument agar negosiasi tidak berbelit-belit.
  • Argumen dibagun dengan hati-hati, mengikat dan logis. Maksudnya adalah kembali pada kaidah nomor 1, mulai argument dengan sebuah kebenaran (logis/sesuai fakta) dan susun apa yang harus disampaikan dengan hati-hati agar hasil negosiasi yang diinginkan bisa tercapai.
  • Menggunakan bahasa yang sopan dan santun.
  • Memberikan pandangan, kesimpulan, dan lontaran kata seperti “tidak” bila tidak setuju dengan penjelasan yang disampaikan oleh mitra negosiasi. Maksudnya adalah selalu memberikan alasan atau lontaran kata-kata terhadap setiap keputusan yang diberikan mitra bila kita menentang atau menerima sebuah keputusan tersebut.
  • Memberikan penjabaran kembali mengenai pokok negosiasi pihak mitra sebagai tanda bahwa kita mengerti apa yang dikatakan mitra negosiasi. Maksudnya adalah selalu memberikan respon atau penjabaran yang tepat terhadap apa yang telah disampaikan oleh mitra, bila mitra negosiasi melontarkan kata-kata agar negosiasi dapat berjalan dengan baik.
  • Meminta alasan terkait persetujuan yang dilontarkan, mengapa iya dan mengapa tidak. Maksud point ke 7 ini adalah meminta mitra negosiasi untuk menjelaskan alasan terkait persetujuan yang dilontarkan.
  • Tidak menyela argumen pihak mitra tetapi mendengarkan dan mencari kelemahan. Maksudnya, bila pihak mitra sedang menyampaikan sebuah argument sebaiknya kita mendengarkan dan mencari titik yang harus digaris bawahi agar dapat menerima dan mengerti secara baik inti argument yang disampaikan sehingga setelah itu kita dapat merespon dengan sesuai.
  • Hasil kesepakatan tidak merugikan kedua belah pihak terkait. Maksudnya, kesepakatan atau hasil akhir sebuah negosiasi harus dicari sampai dapat diterima oleh kedua pihak agar tidak ada yang merasa dirugikan.

Selain di atas, berikut beberapa ciri negosiasi dilihat dari segi isinya.

Negosiasi menghasilkan kesepakatan, baik kedua belah pihak saling sepakat ataupun kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.
Tiap-tiap pihak yang bernegosiasi memperjuangkan kepentingannya masing-masing.
Negosiasi merupakan sarana untuk mencapai peneyelesaian.
Negosiasi bertujuan praktis, yaitu mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Strategi dan Teknik Negosiasi

Negosiasi meliputi mempersiapkan rencana strategis sebelum dimulainya negosiasi dan mengambil keputusan taktis yang baik selain negosiasi. Strategi negosiasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen untuk suatu pendekatan menyeluruh yang memiliki peluang besar untuk mencapai tujuan negosiator. Ada 3 (tiga) strategi negosiasi yang dapat dikembangkan yaitu:

a. Win-win strategy (strategi menang-menang)
Yaitu pendekatan bernegosiasi yang ditujukan kepada kemenangan kedua belah pihak, dengan prinsip “meminta tanpa menekan dan memberi tanpa desakan”, cara perundingan ini adalah menyelesaikan masalah yang didasari rasa saling menghormati, menghindari konflik.

b. Win-lose strategy (strategi menang kalah),
Yaitu suatu strategi negosiasi untuk memperoleh kemenangan mutlak, strategi ini berdasarkan kepada keinginan untuk mengalahkan dan merugikan orang lain.Strategi ini sering menimbul kan permasalahan. Oleh karena itu setrategi ini dianggap strategi licik.

c. Lose-lose Strategy (Strategi kalah-kalah),
Strategi ini sangat merugikan kedua belah pihak karena masing-masing hanya melampiaskan emosinya yang tidak rasional. Strategi ini tidak akan menyelesaikan masalah tetapi memperpanjang konflik, karena itu strategi ini dianjurkan untuk tidak dipergunakan.




5 Strategi Agar Negosiasi Berjalan Lancar
5 Strategi Agar Negosiasi Berjalan Lancar
  • Ketika sedang melakukan negosiasi, pastikan poin yang kamu utarakan adalah benar adanya. Jika dasarnya saja memang sudah ‘benar’, maka targetpun akan dengan mudah dicapai. Satu hal yang tidak kalah penting, buatlah diri kamu selalu tampak profesional di depan mereka. Yuk, langsung saja kita jelaskan sedikit tentang bagaimana melakukan negosiasi tanpa harus berlaku kasar:
  • Hati-Hati dengan Nada BicaramuPenelitian menemukan bahwa suara seseorang saat berbicara menentukan bagaimana pesannya dapat tersampaikan dengan baik. Dan perlu kamu ketahui, bahwa nada atau suara seseorang bahkan lebih penting jika dibandingkan dengan pesan itu sendiri.
  • Perlu kamu perhatikan, jika nada suaramu mulai meninggi, bisa jadi ada 2 kemungkinan: pertama, kamu terlalu excited tentang topik pembicaraannya. Atau yang kedua, kamu malah menggebu karena tidak setuju dengan arah topik pembicaraan. Jadi, ketika kamu merasa seperti itu, alangkah baiknya diam sejenak untuk mengatur nada bicaramu selanjutnya.
  • Hindari Kata-Kata yang Kurang MeyakinkanCalon klien kamu bisa jadi ragu terhadap kredibilitas perusahaanmu, jika pada saat negosiasi tidak berjalan lancar. Hal ini bisa saja terjadi jika saat negosiasi, kamu mengeluarkan kata hubung seperti “uhm”, “ah”, “uh” dan lain sebagainya. Selain menghilangkan kredibilitas perusahaanmu, kata-kata gumaman seperti itu juga akan merusak momen proses negosiasi yang tengah berlangsung.
  • Hasil studi mengatakan bahwa penggunaan kata sepeti itu, akan mengurangi nilai worth-to-buying produk/jasa kamu. Jadi, berhati-hatilah.
  • Lakukan risetRiset ini sangat perlu dilakukan sebelum proses negosiasi dilakukan. Selain untuk memperkuat argumen yang telah kamu miliki, riset juga dapat membantu menunjukkan betapa profesional-nya kamu dan perusahaan ketika melakukan presentasi. Dan ingat, riset ini tidak melulu tentang data. Kamu juga bisa cari tau tentang visi misi mereka, sehingga pada saat melakukan negosiasi kamu akan menyesuaikan dengan profil si calon klien.
  • Jangan Terlalu ‘Personal’Ketika si calon klien mulai menunjukkan rasa ke-tidak tertarik-an, maka kamu harus hati-hati dalam menanggapinya. Jika sudah sampai pada titik ini, biasanya mereka akan segera ingin mengakhiri sesi negosiasi. Jangan panik, berfokuslah pada hal-hal yang memang menjadi inti pembicaraan kamu dan calon klien. Fokus pada fakta yang ada, jangan ke personalitas orang tersebut ataupun diri kamu. Jika si klien berbicara di luar fokus yang ada, cobalah hindari dan kembalikan fokus pembicaraan ke arah sebenarnya. Don’t be personal talk.
  • Perhatikan Bahasa Tubuhmu Saat berbicara, baik secara sadar maupun tidak, pasti ada beberapa bagian tubuh yang mengikuti pergerakan saat kamu berbicara. Pada saat negosiasi, -dalam situasi ditolak- dapat dipastikan ekspresi wajahmu akan berubah, cobalah untuk mengontrolnya agar tidak terlalu tampak saat berbicara. Saat berbicara dengan klien, hindari memegang sesuatu seperti tas atau apapun yang dapat membuatmu semakin terlihat gugup. Jika kamu ingin menolak secara halus, cukup mengangguk dan tersenyum, cara ini merupakan cara yang paling mudah untuk penolakan pendapat. Nah, giliran kamu yang berbicara mulailah ungkapkan apa yang kamu rasakan.Ini hanyalah segelintir cara agar negosiasi yang kamu lakukan dengan calon klien dapat berjalan lancar. Apakah kamu memiliki strategi lain?


Contoh Teks Negosiasi Jual Beli

Nah setelah memahami pengertian dan struktur teks negosiasi, tidak lengkap rasanya jika kita tidak mencoba untuk membuat teks negosiasi itu sendiri. Berikut beberapa contoh teks negosiasi yang sudah saya buat untuk sobat semua.

1. Contoh Teks Negosiasi Bisnis
Contoh teks negosiasi berikut ini menceritakan tentang proses negosiasi peminjaman uang antara seorang nasabah dengan pihak bank. Berikut ini contohnya:
Pegawai Bank: “Selamat pagi pak, silahkan duduk, ada yang bisa kami bantu?”
Nasabah: “Selamat pagi bu. Ya, terimakasih.”
Nasabah: “Begini bu, saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang untuk usaha ikan lele saya.”
Pegawai Bank: “Maaf, bisa saya lihat proposalnya?”
Nasabah: “Ini bu, silahkan.”
Pegawai bank: “Sebenarnya, proposal bapak ini sangat bagus, tidak ada masalah. Cuma kami dari
pihak bank tidak bisa memenuhi permintaan dana sebesar 500 juta.”
Nasabah: “Jadi, kira-kira pihak bank mampu memberikan berapa bu?”
Pegawai Bank: “Setelah saya hitung, kami hanya menyanggupi sampai 300 juta pak, dengan bunga 4 %.”
Nasabah: “Tidak bisa ditambah lagi bu? Usaha ini sebenarnya sangat sukses, pesanan ikan lele ke kami dari seluruh Indonesia.”
Nasabah: “Dana ini rencananya akan kami gunakan untuk menambah kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan ikan lele tersebut”
Pegawai Bank: “Tunggu dulu pak, saya hitung ulang dulu”
Pegawai Bank: “Yah, sepertinya kami sanggup memberikan 350 juta”.
Nasabah: “Wah, apakah tidak bisa dinaikin lagi bu? Gimana kalau 400 juta?”
Pegawai Bank: “Maaf pak, hanya segitu yang bisa kami sanggupi.”
Nasabah: “Iya deh bu, tidak apa-apa, saya setuju.”

2. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli:
Contoh berikut ini memperlihatkan proses negosiasi yang terjadi antara penjual dan pembeli tentang harga dari suatu gitar. Berikut ini contohnya:
Pembeli: “Bu saya mau beli gitar ini, berapa harganya?”
Penjual: “Kalau gitar yang itu harganya 750 ribu nak.”
Pembeli: “Harganya boleh kurang nggak bu?”
Penjual: “Hmmm, boleh. Mau nawar berapa nak?”
Pembeli: “600 ribu aja bu, gimana?”
Penjual: “Wah, harga segitu rasanya tidak bisa nak.”
Pembeli: “Kalau 625 ribu?”
Penjual: “Naikin dikit nak, 650 ribu ibu lepas gitar ini.”
Pembeli: “Iya deh bu, saya setuju, ini uangnya”

3. Contoh Teks Negosiasi di Sekolah
Contoh teks negosiasi berikut ini terjadi dilingkungan sekolah. Isinya tentang dialog negosiasi yang terjadi antara wali kelas dan ketua kelas tentang rencana kegiatan study wisata. Berikut ini contohnya:
Wali Kelas  : “Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Tanjung Bira, apakah semua temanmu setuju?”
Ketua Kelas : “Saya sudah berbicara dengan teman-teman bu, cuma ada usulan study wisatanya ke Pantai Marina aja bu.”
Wali Kelas    : “Wah, kenapa bisa begitu?”
Ketua Kelas  : “Kalau Tanjung Bira sekolah kita sudah sangat sering berkunjung ke sana bu. 
Sedangkan, Pantai Marina belum pernah sama sekali.”
Wali Kelas    : “Tapi anto, ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah menyetujuinya”
Ketua Kelas : “Iya bu, tapi sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut jika study wisata itu dilaksanakan di Tanjung Biara.”
Wali Kelas     : “Aduh, jadi gimana yah, padahal ibu sudah mempersiapkan semuanya.”
Ketua Kelas  : “Begini saja bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan menceritakan rencana ini.”
Wali Kelas  : “Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke ibu hasilnya”.
Ketua Kelas    : “Baik bu.”

4. Contoh Teks Negosiasi Kehidupan Sehari-hari

Untuk contoh teks negosiasi berikut sering kali terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yakni negosiasi sewa becak antara calon penumpang dengan abang tukang becak. Berikut ini contohnya:
Calon Penumpang : “Bang, ke Pasar Baru berapa?”
Tukang Becak       : “10 ribu, mbak.”
Calon Penumpang : “Yah, kok mahal amat bang, 5 ribu aja.”
Tukang Becak       : “Aduh, kemurahan mbak, pasar baru kan jauh”
Calon Penumpang : “Iya deh, saya tambah jadi 7 ribu, gimana?”
Tukang Becak       : “Naikin dikit bu, jadi 8 ribu”
Calon Penumpang : “Baiklah bang, saya setuju, antar saya ke pasar baru.”

5. Contoh Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga

Contoh teks negosiasi berikut ini terjadi dilingkungan keluarga. Berikut ini contohnya:
Anak: “Ayah, setelah lulus nanti saya mau sekolah di SMA.”
Ayah: “Kenapa di SMA nak? Padahal, ayah ingin kamu sekolah di SMK.”
Anak: “Kok di SMK? Kenapa memangnya ayah ingin saya sekolah di sana?”
Ayah: “Begini nak, di SMK itu lulusannya bisa langsung terjun di dunia kerja.”
Anak: “Ohhh, gitu yah, iya deh saya setuju.”
Ayah: “Baguslah kalau kamu setuju.”

SUMBER:
By fardhin -  August 9, 2016 48450 1
Share on Facebook Tweet on Twitter  
http://www.jurnalkompi.com/materi-bahasa-indonesia/teks-negosiasi-pengertian-struktur-kaidah-kebahasaan-teknik-dan-contoh-teks-negosiasi/

Macam-Macam Majas

Macam-Macam Majas



Macam macam majas dan contohnya lengkap - Majas adalah adalah bahasa kias dan indah yang di gunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang dipergunakan untuk tujuan menimbulkan kesan imajinatif serta mampu menciptakan efek-efek tertentu baik itu melalui lisan atau tertulis untuk pembaca dan pendengarnya.

Tahukah kamu jika macam-macam majas juga dapat kita temukan dalam berbagai bahasa selain bahasa Indonesia mulai dari bahasa Inggris, Arab, Jerman dan juga bahasa lainnya.

Macam macam Majas


Secara garis besar majas terdiri atas empat macam majas yang tiap-tiap macamnya terdiri dari beberapa jenis majas turunan,
Macam-Macam Majas Lengkap Dengan Contohnya
Macam-Macam Majas Lengkap Dengan Contohnya
Majas terdiri dari :

1). Majas Perbandingan.
2). Majas Pertentangan.
3). Majas Sindiran.
4). Majas Penegasan.

A. Majas Perbandingan


Pengertian Majas Perbandingan adalah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Jika diperhatikan dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas:
Majas Perbandingan dan Contohnya
Majas Perbandingan dan Contohnya

1. Majas Asosiasi atau Perumpamaan

Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.

Contoh Kalimat Majas Asosiasi atau Perumpamaan:

a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama

2. Majas Metafora

Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara.

Contoh Kalimat Majas Metafora:

a) Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
b) Raja siang keluar dari ufuk timur
c) Jonathan adalah bintang kelas dunia.
d) Harta karunku (sangat berharga)
e) Dia dianggap anak emas majikannya.
f) Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3. Majas Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.

Contoh Kalimat Majas Personifikasi:

a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
c) Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

4. Majas Alegori

Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.

Contoh Kalimat Majas Alegori:

Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

5. Majas Simbolik

Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.

Contoh Kalimat Majas Simbolik:

a)   Ia terkenal sebagai buaya darat.
b)   Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
c)   Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
d)   Melati, lambang kesucian
e)   Teratai, lambang pengabdian

6. Majas Metonimia

Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.

Contoh Kalimat Majas Metonimia:

a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
b) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
c) Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)

7. Majas Sinekdok

Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.

Majas Sinekdok Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
    Contoh Kalimatnya:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.

Majas Sinekdok Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
    Contoh Kalimatnya:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8. Majas Simile

Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".

Contoh Kalimat Majas Similie:

Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.()


B. Majas Pertentangan


Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.


Majas Pertentangan dan Contohnya
Majas Pertentangan dan Contohnya

1. Majas Antitesis

Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.

Contoh Kalimat Majas Antitesis:

a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

2. Majas Paradoks

Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.

Contoh Kalimat Majas Paradoks;

a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3. Majas Hiperbola

Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.

Contoh Kalimat Majas Hiperbola:

a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

4. Majas Litotes

Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.

Contoh Kalimat Majas Litotes:

a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?


C. Majas Sindiran


Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
Majas Sindiran dan Contohnya
Majas Sindiran dan Contohnya

1. Majas Ironi

Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir.

Contoh Kalimat Majas Ironi:

a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.

2. Majas Sinisme

Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.

Contoh Kalimat Majas Sinisme:

a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.

3. Majas Sarkasme

Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Contoh Kalimat Majas Sarkasme:

a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!()



D. Majas Penegasan


Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
Majas Penegasan dan Contohnya
Majas Penegasan dan Contohnya

1. Majas Pleonasme

Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.

Contoh Kalimat Majas Pleonasme:

a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.

2. Majas Repetisi

Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.

Contoh Kalimat Majas Repetisi:

a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

3. Majas Paralelisme

Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.

Contoh Kalimat Majas Paralisme:

Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban

4. Majas Tautologi

Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.

Contoh Kalimat Majas Tautologi:

a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

5. Majas Klimaks

Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.

Contoh Kalimat Majas Klimaks:

a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.

6. Majas Antiklimaks

Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama menurun.

Contoh Kalimat Majas Antiklimaks:

a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.

7. Majas Retorik

Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.

Contoh Kalimat Majas Retorik:

a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?

DAMARYANTI  UPDATED AT : MAY 18, 2017
http://www.kopi-ireng.com/2014/10/macam-macam-majas.html

Kalimat Aktif dan Pasif

Kalimat Aktif dan Pasif

Bukan hanya bahasa Inggris yang memiliki pola aktif dan pasif untuk kalimat-kalimatnya. Pada kenyataannya, teman-teman juga akan menemukan pola kaimat aktif dan kalimat pasif di bahasa Indonesia. Tentunya, pola kedua jenis kalimat ini berbeda dengan bahasa asing lainnya. Bahasa Indonesia memiliki pola khusus untuk membuat kedua jenis kalimat tersebut, baik aktif maupun pasif.

Pengertian Kalimat Aktif dan Pasif
Sebelum semakin jauh membahas tentang pola kalimat aktif dan pasif, alangkah lebih bijak jika kamu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian keduanya. Hemat kata, sebenarnya perbedaan dan definisi kalimat aktif dan pasif terletak pada subjeknya. Yang dikategorikan sebagai kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya menjadi pelaku dari sebuah pekerjaan ataupun kejadian. Sementara itu, pada kalimat pasif, subjek justru dikenai sebuah pekerjaan.

Contoh:

1. Kalimat Aktif:


Ayah memperbaiki rantai sepeda milik adik.
S                P                           O

Kalimat Pasif:

Rantai sepeda milik adik diperbaiki oleh ayah.
S                                 p                   O

Keterangan: S = subjek, P = predikat, O = objek

Kedua kalimat di atas memiliki pola yang sama, yaitu S-P-O. Akan tetapi, kamu bisa melihat ada perbedaan subjek dan objek di kedua jenis kalimat tersebut. Pada kalimat aktif, subjek menjadi pelaku yang melakukan pekerjaan atau predikat. Sementara itu, pada kalimat pasif, rantai sepeda milik adik yang menjadi subjek justru menjadi sesuatu yang dikenai predikat atau bisa dibilang menjadi bahan pekerjaannya.



2. Kalimat aktif ekatransitif

Kalimat ini memerlukan objek namun tidak memiliki pelengkap. Dengan kata lain, Kalimat ini hanya memiliki 3 unsur yaitu Subjek, Predikat dan Objek.

Contoh:
Andi membaca sebuah majalah
Ayah memperbaiki motor
Ibu menanak nasi.

3. Kalimat aktif Intransitif

Kalimat ini objeknya tidak dimunculkan sebagai penerima perbuatan subjek. Namun biasanya kalimat ini diikuti oleh pelengkap dan keterngan.  Kalimat ini biasanya memiliki Pola S-P atau           S-P-K

Contohnya:
Iwan sedang menulis di dalam kamar.
Nenek sedang menjahit dengan sangat hati-hati.
Ani belajar dengan giat.

4. Kalimat aktif dwitransitif

Kalimat ini memiliki satu predikat  dan mengharuskan kehadiran objek dan pelengkap. kalimat aktif dwitransitif mempunyai empat unsur Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan Pelengkap (Pel). Jika salah satu dari ke empat unsur ini tidak terenuhi, maka kalimat menjadi rancu atau kehilangan makna.

Contoh:
Ayah mengirimi uang kepada neneak setiap bulan.
Budi selalau mengunjungi ibunya yang ada di luar negeri.
Kakakku menguras bak air seminggu sekali.

Contoh di atas merupakan satu keadaan yang digambarkan dalam dua model kalimat, baik aktif maupun pasif. Ini menunjukkan bahwa kedua jenis kalimat tersebut sama-sama bisa diubah ke dalam bentuk yang berbeda. Model kalimat tersebut kerap disebut kalimat aktif ataupun pasif transitif. Akan tetapi, ada juga kalimat aktif maupun pasif yang tidak dapat diubah ke bentuk kebalikannya. Kalimat dengan keadaan demikian disebut sebagai kalimat aktif intrasitif maupun kalimat pasif intrasitif. Model kalimat intransitif tersebut terjadi karena di dalamnya tidak mengandung objek ataupun pelengkap.

Contoh Kalimat Aktif Intrasitif:

Rian mengigau sepanjang malam.
S              P                Ket. waktu

Contoh Kalimat Pasif Intrasifif:

Rumahnya sedang direnovasi.
S                            P

Ciri-ciri Kalimat Aktif
Berikut ini adalah beberapa ciri lain dari kalimat aktif:


A. Predikatnya Cenderung Memiliki Imbuhan me- ataupun ber-

Jika masih kerap kesulitan membedakan subjek yang melakukan pekerjaan atau dikenai pekerjaan, kamu juga bisa mendeteksi kalimat aktif dari imbuhan yang membentuk predikatnya. Pada kalimat aktif, imbuhan me- ataupun ber- cenderung mengikat predikat yang menggambarkan suatu tindakan ataupun pekerjaan dalam sebuah kalimat.

Contoh:

Ibu menggandeng tangan adik selama berbelanja di pusat perbelanjaan.
S           P                           O          Ket. Waktu           Ket. Tempat

B. Predikatnya Bisa Berupa Kata Aus

Yang dimaksud kata aus adalah kata yang tidak perlu lagi mendapat imbuhan saat menjadi predikat. Jika ditambahkan imbuhan, makna kata tersebut menjadi berubah dan tidak sesuai lagi dengan yang dimaksud. Kalimat aktif yang memakai kata aus di posisi predikatnya cenderung menjadi kalimat aktif intrasitif, meskipun ada juga beberapa kasus yang kalimat berpredikat kata ausnya dapat dibubuhi objek sehingga bisa diubah ke bentuk pasif.  Beberapa contoh kata aus, antara lain tidur, makan, tinggal, dan mandi. Jika kata-kata tersebut dipaksa mendapat imbuhan me- ataupun ber-, maknanya bisa berubah jauh. Jadi, jika pada sebuah kalimat kamu menemukan kata-kata aus ini di bagian predikat, sudah bisa dipastikan kalimat tersebut adalah kalimat aktif.

Contoh:

Ia tinggal di Tangerang.
S     P         Ket. Tempat

Ciri-ciri Kalimat Pasif
Berikut ini adalah ciri-ciri lain dari kalimat pasif, di luar fungsi subjeknya.

1. Predikatnya Cenderung Berimbuhan di-, ter-, atau ke-an

Jika kamu menemukan kalimat yang bagian predikatnya dibubuhi ketiga imbuhan ataupun afiks di atas, sudah bisa dipastikan kalimat tersebut tergolong pasif. Hal ini karena ketiga afiks tersebut secara tidak langsung membuat subjek menjadi pihak yang dikenai atau menjadi “korban”.

Contoh:

Koruptor tersebut dibekuk oleh penyidik KPK   melalui operasi tangkap tangan.
S                              P                     O                                      Ket. Cara

2. Memiliki Pronomina Persona yang Bergabung dengan Predikat

Pronomina persona adalah kata ganti untuk merujuk orang pertama, kedua, maupun ketiga, yaitu ku-, kau-, ataupun –nya.  Di dalam kalimat, pronomina persona biasa merujuk ke posisi subjek maupun objek. Namun apabila letaknya bergabung dengan predikat, bisa dipastikan bahwa kalimat tersebut tergolong pasif karena pronominal personanya mengarah ke objek.

Contoh:

Buku itu dibacanya  berulang kali.
S                 P             Ket. Cara

Judul artikel: Kalimat Aktif dan Pasif
Kontributor:
Teodora Nirmala Fau, S.Hum.
Alumnus Program Studi Bahasa Indonesia  UI

Sumber: http://www.studiobelajar.com/kalimat-aktif-dan-pasif/

Kalimat Simpleks dan Kompleks

Pengertian Serta Contoh Kalimat Kompleks dan Simpleks Lengkap Dengan Pola Kalimat - Ada 2 macam tipe kalimat di dalam Bahasa Indonesia yaitu kalimat kompleks dan kalimat simple. Berikut adalah pengertian dan contoh-contohnya.


 Kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan satu verba utama         karena di dalam kalimat ini terkandung lebih dari satu aksi (Predikat), peristiwa, atau keadaan.

Sedangkan kalimat simpleks hanya terdiri dari satu struktur dengan satu verba utama. Biasanya kalimat simple hanya memilki pola S P O atau S P O K.

Di dalam kalimat komplek ada 2 struktur kalimat yang biasanya dihubungkan dengan konjungsi, tetapi terkadang struktur tersebut hanya dihubungkan dengan tanda koma bahkan tidak ditunjukan oleh tanda baca atau konjungsi apapun.

Contoh perbedaan Kalimat kompleks dan kalimat simpleks:

1. Tomat dan terung tergolong ke dalam jenis sayur-sayuran.

2. Tomat dan terung yang ada di kebun itu tergolong ke dalam jenis sayur-sayuran.

3. Kamu akan mendapatkan nilai yang baik apabila belajar dengan giat.

4. Apel yang berukuran kecil itu jenis apel Indonesia dan yang besar tergolong dalam jenis apel    Amerika.

Kalimat no 1 dan 2 merupakan contoh kalimat simple karena hanya memiliki satu verba utama yaitu “tergolong “ sedangkan kata “yang ada di kebun itu” pada kalimat no.2 bukanlah verba utama namun hanya sebagai penjelas nomina yang ada di depannya sehingga kalimat tersebut bisa dibuang.

Tomat dan terung   tergolong ke dalam   jenis sayur-sayuran.
            S                       P(V)                            Ket.

Sedangkan kalimat no 3 dan 4 merupakan kalimat kompleks karena pada kalimat tersebut terdapat 2 struktur kalimat yang dihubungkan dengan konjungsi . Pada kalimat pertama Verba utamanya adalah “Mendapat” dan “Belajar” dan konjungsi “apabila”. kemudian pada kalimat no 4 verba utamnya adalah “jenis” dan “tergolong” dan dihubungkan dengan konjungsi “dan”.

Kamu   akan mendapat    nilai yang baik  apabila  kamu   belajar   dengan giat.
 S           P(V)                               O            koj.           S        V            Ket.

Kalimat kompleks terbagi menjadi 2 jenis yaitu Kalimat komplek paratataik dan kalimat komplek hipotaktik. Berikut adalah jenis-jenis kalimat komplek:

1. Kalimat Komplek Paratatik

Kalimat komplek paratatik adalah kalimat kompek yang  terdir dari 2 struktur yang memiliki makna setara atau sejajar contoh konjungsi kalimat komple paratatik adalah “dan”, “tetapi” dan “atau”.



Contoh -contoh kalimat komplek paratatik:

Ia menanam bunga mawar dan dia sangat rajin menyiraminya.
Pakailah pakaian yang kau miliki tetapi harus sopan.
Alam akan menjadi Indah bila kita rawat dan selalu kita jaga dengan baik.
Hanya kita sebagai pemuda yang bisa menjaga dan juga memelihara kemerdekaan ini.
Budi tidak datang ke sekolah, tetapi dia terbaring di rumah sakit.
Semua orang panik karena ada gempa bumi.
Kamu bisa menungu atau menemuinya langsung.
Yang pertama disebut paragraph pembuka dan yang kedua disebut paragraf penutup.


2. Kalimat Kompleks Hipotaktik

Kalimat komplek hipotaktik adalah kalimat yang memiliki 2 struktur yang maknanya bersifat tidak setara atau sejajar yang digabungkan menjadi satu kalimat dengan menggunakan konjungsi seperti “Apabila, “Jika, “Karena”, dan  “Ketika”.

Contoh-contoh kalimat komplek hipotaktik:

Apabila Kau menuruti nasehat orang tuamu maka hidupmu akan baik-baik saja.

Rawatlah dan siramlah tanaman itu agar tidak menjadi layu.

Siapa lagi yang akan menjaga alam ini melainkan kita yang tinggal menumpang di dalamnya.

Jangan membuang sampah di sungai sembarangan karena akan mengakibatkan banjir di musim hujan.

Banyak orang yang tak bertanggung jawab menebang pohon sembarangan hanya karena ingin mendapatkan keuntungan.

Aku sudah akan pergi ke Singapura jika memiliki cukup uang liburan nanti.

Sumber: http://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-serta-contoh-kalimat-kompleks-dan-simpleks.html

Teks Laporan Hasil Observasi

Teks Laporan Hasil Observasi

 

Rangkuman Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Kurikulum 2013

Teks Laporan Hasil Observasi
Teks Laporan Hasil Observasi termasuk dalam materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10 SMK / SMA Kurikulum 2013, utamanya Bab 1 Gemar Meneroka Alam Semesta.

Teks Laporan
A. Pengertian Teks Laporan
Teks laporan juga biasa disebut teks klarifikasi karena teks tersebut memuat klarifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan bersifat global dan universal. Sedangan teks deskripsi bersifat individual dan detail.
Jenis teks laporan
Secara umum sebenarnya teks laporan terdiri dari bebera jenis, antara lain:
1. Teks laporan hasil observasi (penelitian)
2. Teks laporan perjalanan
3. Teks laporan kegiatan
4. Teks laporan peristiwa (kejadian)

B. Struktur Teks laporan
Teks laporan terdiri dari : a. Pernyataan umum atau klasifikasi
b. Anggota atau aspek yang dilaporkan
Tahap pernyataan umum atau klasifikasi merupakan selayak pembuka atau pengantar pada hal yang akan dilaporkan.

C. Ciri Kebahasaan Teks Laporan
Ciri kebahasaan atau fitur kebahasaan teks laporan antara lain:
1. Terdapat kata sandang (artikula)
Kata sandang (artikula) merupakan kata penentu yang biasanya digunakan untuk mengawali kata benda atau kelompok kata benda. Contohnya sebuah, suatu, sebagian, dll.
Contoh dalam kalimat: a. Sebuah rumah hanyut disapu banjir.
b. Sebagian orang merasa ragu apakah ia bisa sukses atau tidak.

2. Terdapat Kata Sambung (Konjungsi)
Kata sambung atau konjungsi adalah kata yang dipakai untuk merangkaikan dua kalimat atau lebih, contoh dan, tetapi, setelah, karena, apabila.
Contoh dalam kalimat: a. Anita dan Febri pergi memancing ke sungai.
b. Ia ingin mudik tetapi tidak punya uang.

c. Contoh teks laporan hasil observasi
Berikut adalah contoh teks laporan hasil observasi yang dianggit dari buku Bahasa Indonesia Ekspresi diri dan akademik dengan penyesuaian
Makhluk di Bumi Ini

Benda di bumi (dunia) dapat dikelompokan berdasarkan persamaan dan perbedaannya. Dengan pengelompokan ini, benda-benda dapat lebih mudah dipelajari.
Secara umum benda diklasifikasi menjadi dua kelompok bersar, yakni benda mati dan benda hidup. Benda mati disebut makhluk mati, benda hidup disebut makhluk hidup. Makhluk hidup punya cirri dapat bernafas, bernyawa, tumbuh, berkembang, memiliki keturunan. Sementara benda mati adalah kebalikan dari hal tersebut.
Makhluk (benda) hidup dikelompokan lagi menjadi manusia, binatang dan tumbuhan. Pengelompokan ini dilakukan karena ada perbedaan dari makhluk hidup tersebut. Masing-masing makhluk hidup tersebut juga terus dikelompokan. Misal bintang dikelompokan menjadi vertebrate dan avertrebrata. Tumbuha dibedakan menjadi tumbuhan berakar tunggal dan serabut, dll.
Sumber: http://www.pelajaranbahasaindonesia.com/2015/07/15/teks-laporan-hasil-observasi/

Selasa, 09 Agustus 2016

Karangan Eksposisi


Karangan Eksposisi
        Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang
        memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,
        memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.

       Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi
        a.  Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
        b.  Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi
              (data faktual)
        c.  Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan
              kehendak
        d.  Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif
              terhadap fakta yang ada
        e.  Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau
              tentang proses kerja sesuatu



Contoh karangan eksposisi:
Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus inluenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Nama lain dari penyakit ini antara lain avian inluenza. Adapun definisi dari berbagai kasusnya adalah sebagai berikut.
1. Kasus Suspect
Kasus suspect adalah kasus seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam (temperatur 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau beringus serta dengan salah satu keadaan. Hal ini terjadi biasanya karena seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit flu burung. Kemudian, orang tersebut kontak dengan virus lu burung yang dalam masa penularan. Hal lainnya jika orang yang bekerja pada suatu laboratorium dan sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung.
2. Kasus Probable
Kasus  probable adalah kasus  suspect disertai salah satu keadaan bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus inluenza A (H5N1). Misalnya, test HI yang menggunakan antigen H5N1 dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal pernapasan atau meninggal dan terbukti tidak adanya penyebab lain. (Somad, 2007).

Pengertian Ringkasan, Rangkuman, Ikhtisar, dan Sinopsis

Pengertian Ringkasan, Rangkuman, Ikhtisar, dan Sinopsis Kita sering mendengar kata ringkasan, rangkuman ikhtisar dan sinopsis. Pernahk...